Aksi dalam membangun kompetensi : Praktik Komunitas Diploma Keperawatan ITSK RS dr. Soepraoen TA 2022/2023

Sebagai seorang mahasiswa sarjana keperawatan, ada beberapa kompetensi yang harus dikembangkan selama masa studi untuk menjadi seorang perawat yang kompeten. Dalam aspek Pengetahuan dan Pemahaman Klinis Mahasiswa ITSK RS dr Soepraoen harus memiliki pengetahuan yang kuat tentang ilmu-ilmu dasar dan ilmu kesehatan yang relevan, termasuk anatomi, fisiologi, farmakologi, dan patofisiologi. Mereka juga perlu memahami prinsip-prinsip keperawatan, proses keperawatan, dan praktek keperawatan yang berlaku. Di sisi lain, mahasiswa harus mampu mengembangkan kemampuan klinis. Mahasiswa perlu mengembangkan keterampilan klinis yang diperlukan untuk memberikan perawatan yang aman dan efektif. Ini meliputi keterampilan dalam melakukan pengkajian kesehatan, perawatan luka, pemberian obat, prosedur-prosedur medis, serta keterampilan komunikasi dan hubungan interpersonal dengan pasien dan keluarga.

ITSK RS dr.Soepraoen
ITSK RS dr.Soepraoen

Salah satu upaya yang dilakukan untuk mencapai kedua kompetensi tersebut ITSK RS Dr Soepraoen melaksanakan praktek komunitas yang dilaksankan secara langsung di masyarakat. Praktik keperawatan komunitas adalah praktik keperawatan yang fokus pada pelayanan kesehatan di komunitas. Seorang perawat komunitas bekerja untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Mereka berfokus pada pencegahan penyakit, promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan, dan pengelolaan penyakit kronis.

ITSK RS dr.Soepraoen

Berikut adalah beberapa contoh praktik keperawatan komunitas yang dilakukan oleh mahasiswa RS dr Soepraoen dalam rangka perannya menjadi perawat komunitas:

  1. Pendidikan Kesehatan: Perawat komunitas memberikan informasi tentang kesehatan kepada individu, keluarga, atau kelompok di dalam komunitas. Mereka mengadakan sesi penyuluhan, seminar, atau diskusi kelompok tentang topik-topik seperti pola makan sehat, pengelolaan stres, imunisasi, dan pencegahan penyakit tertentu.
  2. Pengelolaan Program Kesehatan: Perawat komunitas dapat terlibat dalam merencanakan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi program-program kesehatan di komunitas. Mereka bekerja sama dengan organisasi lokal, pemerintah, atau lembaga kesehatan untuk menyusun program-program yang bertujuan meningkatkan kesehatan masyarakat, seperti program pencegahan penyakit menular, pengelolaan gizi, atau program pengendalian kesehatan reproduksi.
  3. Kunjungan Rumah: Perawat komunitas dapat melakukan kunjungan rumah ke individu atau keluarga untuk memberikan perawatan, pengobatan, atau pemantauan kesehatan. Mereka juga memberikan dukungan emosional dan edukasi kepada individu atau keluarga tentang cara menjaga kesehatan di rumah.
  4. Pemantauan dan Pengendalian Penyakit: Perawat komunitas terlibat dalam pemantauan dan pengendalian penyakit di komunitas. Mereka melakukan identifikasi kasus, melakukan tindakan pencegahan, melakukan pelacakan kontak, dan memberikan perawatan kepada individu yang terkena penyakit menular.
  5. Kolaborasi dengan Pihak Terkait: Perawat komunitas bekerja sama dengan berbagai pihak terkait, seperti tenaga medis lainnya, pekerja sosial, lembaga pendidikan, dan organisasi masyarakat, untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di komunitas. Kolaborasi ini melibatkan pertukaran informasi, sumber daya, dan upaya bersama dalam mencapai tujuan kesehatan masyarakat.
ITSK RS dr.Soepraoen

Praktik keperawatan komunitas yang dilaksanakan oleh Mahasiswa Diploma Keperawatan ITSK RS dr Soepraoen, membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang masyarakat, budaya, faktor sosial, dan ekonomi yang mempengaruhi kesehatan masyarakat. Perawat komunitas juga harus memiliki keterampilan komunikasi yang baik, kemampuan advokasi, serta pemahaman tentang kebijakan kesehatan yang relevan.

ITSK RS dr.Soepraoen

Pilih Program Study

Artikel Terkait