(Kota Malang) – Cardiopulmonary resuscitation (CPR) atau resusitasi jantung paru merupakan prosedur yang dilakukan dalam situasi darurat ketika seseorang mengalami henti jantung atau henti napas. Untuk tenaga kesehatan, CPR adalah keterampilan yang sangat penting dan harus dikuasai. Untuk mendapatkan pelatihan CPR yang terbaru dan resmi. Sertifikasi CPR yang diperbarui secara berkala sangat disarankan agar Anda mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang terkini. Selain itu, penting juga untuk terus mengikuti pedoman resusitasi terbaru yang dikeluarkan oleh organisasi kesehatan terpercaya seperti American Heart Association (AHA) atau Resuscitation Council
Untuk memenuhi kompetensi dasar dan kebutuhan akan bystander CPR, pada hari Jumat dan Sabtu tanggal 16-17 Juni 2023, tim pelatihan Gawat Darurat ITSK dari Rumah Sakit DR. Soepraoen mengadakan pelatihan in house training Basic Life Support (BLS) khusus untuk mahasiswa S1 Keperawatan.
Pelatihan ini diselenggarakan sebagai persiapan bagi mahasiswa yang akan memulai Studi Klinik Keperawatan Medikal Bedah di rumah sakit tersebut. Tim pelatihan dipimpin oleh Ns. Bayu Budi, M.Kep, dengan anggota Dr. Ns Ardhiles, Mkep, Ns Rikki R, M.Kep dan Ns. Mochtar jamil,M.Kep
Pelatihan BLS ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis kepada mahasiswa S1 Keperawatan agar mereka siap dalam memberikan pertolongan pertama pada pasien yang mengalami keadaan darurat saat menjalani Studi Klinik Keperawatan Medikal Bedah. Mahasiswa diajarkan tentang prinsip-prinsip dasar BLS, termasuk teknik resusitasi kardio-pulmoner (CPR), manajemen jalan napas, dan penanganan cedera serta pendarahan.
Tim pelatih yang terdiri dari para dosen dari depaertemen KMB_Gadar ITSK RS dr. Soeparoen yang telah memiliki sertifikat TOT dalam bidangnya. serta berpengalaman dalam pelatihan gawat darurat sehingga dapat memberikan pemahaman mendalam kepada para peserta. Pelatihan tidak hanya melibatkan sesi teori, tetapi juga dilakukan latihan praktik dengan menggunakan manekin dan alat bantu pernapasan. Hal ini bertujuan untuk memperkuat keterampilan mahasiswa dalam menghadapi situasi darurat yang mungkin terjadi di lingkungan klinik keperawatan medikal bedah.
Bayu Budi, M.Kep, ketua tim pelatihan, menyampaikan, “Pelatihan ini sangat penting untuk memberikan pemahaman dan keterampilan dasar kepada mahasiswa dalam menghadapi situasi darurat di lingkungan klinik keperawatan medikal bedah. Kami berharap melalui pelatihan ini, mahasiswa dapat menjadi tenaga perawat yang handal dan siap menghadapi tantangan di dunia nyata.”
Para mahasiswa merespon pelatihan ini dengan antusias dan menganggapnya sebagai langkah yang penting dalam peningkatan kompetensi mereka sebagai calon tenaga perawat. Mereka menghargai kesempatan untuk belajar dari para ahli yang memiliki pengalaman di bidang kegawatdaruratan.
Pelatihan ini juga sejalan dengan visi Program Studi Keperawatan yang menekankan pada pengembangan kompetensi kegawatdaruratan sebagai salah satu keunggulan program tersebut. Dalam Studi Klinik Keperawatan Medikal Bedah, mahasiswa akan terlibat dalam perawatan pasien dengan kondisi medis yang kompleks, dan kemampuan dalam memberikan pertolongan pertama sangatlah penting.
Diharapkan bahwa pelatihan BLS ini akan memberikan mahasiswa S1 Keperawatan bekal yang kuat dalam menghadapi situasi darurat dan memberikan pelayanan keperawatan yang berkualitas tinggi. Tim TOT Gawat Darurat ITSK RS DR. Soepraoen berharap dapat berkontribusi dalam pengembangan kompetensi kegawatdaruratan mahasiswa serta membantu mereka menjadi tenaga perawat yang handal dan siap menghadapi tantangan di dunia nyata.