Home Blog Page 4

The Vital Role of Basic Cardiac and Trauma Life Support Skills for Nurses and Nursing Students

0

Being a nurse is a wonderful job that calls for a wide range of abilities, including empathy, critical thinking, and professional knowledge. One of the most important abilities that nurses and nursing students must have is the ability to do Basic Cardiac Life Support (BCLS) and Trauma Life Support (TLS). These abilities are essential for enhancing results in community as well as hospital settings and for maintaining patient safety. The significance of BCLS and TLS skills for nurses and nursing students will be discussed in this article. An emergency basic cardiac life support training for nurses was developed by the nursing program at Institut Teknlogi Sas dan Kesehatan RS dr SOEPRAOEN in partnership with EMT 118 Surabaya in order to fully meet these competencies at September 12 -16th 2023.

 

Basic Cardiac Life Support, commonly known as BCLS or BLS, is a fundamental set of life-saving techniques that can be applied in emergency situations involving cardiac arrest, respiratory distress, or choking. For nurses and nursing students, BCLS is a cornerstone skill that holds immense significance for several reasons. This skill include some crucial part including:

 

  • Immediate Response: Nurses are often the first healthcare professionals to witness a medical emergency. Possessing BCLS skills enables them to respond promptly and initiate crucial life-saving measures until advanced help arrives.
  • Increased Survival Rates: Studies have shown that early initiation of BCLS significantly improves the chances of survival following a cardiac arrest. Nurses equipped with these skills can make the difference between life and death in such critical situations.
  • Versatile Application: BCLS skills are not limited to hospitals alone. Nurses working in various healthcare settings, including clinics, schools, and even in the community, can utilize these skills to assist individuals in distress.
  • Team Collaboration: BCLS training emphasizes effective communication and teamwork, crucial components in a healthcare environment. Nurses and nursing students trained in BCLS are better prepared to work seamlessly with other healthcare professionals during emergencies.

In the other hands, Trauma Life Support, focuses on the assessment and management of traumatic injuries. This skill is particularly valuable for nurses working in emergency departments, critical care units, and trauma centres. This kind of skill include:

  • Rapid Assessment: Nurses with TLS training can quickly and accurately assess the extent of traumatic injuries, allowing for prioritization of care and efficient resource allocation.
  • Minimized Complications: Early intervention through TLS can prevent complications and secondary injuries, thus improving the overall outcome for trauma patients.
  • Pain Management: TLS training equips nurses with the knowledge and skills necessary for effective pain management in trauma patients, ensuring their comfort and well-being.
  • Pre-hospital Care: In some cases, nurses may be required to provide trauma care in pre-hospital settings, such as accidents or disaster scenes. TLS skills enable them to respond effectively to such situations.

Basic Cardiac Life Support and Trauma Life Support are not merely skills; they are lifelines that can make a profound difference in patient outcomes. For nurses and nursing students specially for Institut teknologi sains dan Kesehatan (ITSK) RS dr soepraen nursing student, these skills are not optional but essential components of their education and practice. Whether in a bustling hospital, a remote community clinic, or an accident scene, the ability to provide immediate and competent BCLS and TLS can save lives and alleviate suffering.

Nursing is more than a profession; it’s a calling to serve and care for others in their most vulnerable moments. By mastering BCLS and TLS skills, nurses and nursing students honor this calling and fulfill their duty to society by providing the highest level of care, even in the face of life’s most challenging circumstances.

Author: Bayu Budi Laksono

 

References

Laksono, B. B. (2017). Analisis Pengaruh Pelatihan Resusitasi Jantung Paru Dewasa Terhadap Retensi Pengetahuan Dan Ketrampilan Resusitasi Jantung Paru Dewasa Pada Mahasiswa S1 Keperawatan Stikes Kendedes Malang. Jurnal Keperawatan Florence, 1(1).

Jamil, M., Laksono, B. B., & Merisdawati, M. R. (2021). The Effect Of Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) Training On Knowledge, Attitudes And Practices Of Pool Guards. Jurnal Kesehatan Dr. Soebandi, 9(1), 60-66.

Kurniawan, A. W., Laksono, B. B., Jamil, M., & Ristanto, R. (2018). Prinsip Dan Aplikasi Dasar Kegawatdaruratan Jantung Paru.

Laksono, B. B., & Jamil, M. (2021). Hubungan Pengetahuan Terhadap Perilaku Penerapan Protokol Kesehatan Pada Mahasiswa Program Studi Keperawatan Institut Tenologi Sains dan Kesehatan RS dr Soepraoen Malang. Journal of Nursing Care and Biomoleculer, 6(2), 103-112.

Jamil, M., Laksono, B. B., & Merisdawati, M. (2023). PROGRAM PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KEJADIAN CIDERA DI TEMPAT WISATA AIR TERJUN COBAN JAHE MALANG. Jurnal Pengabdian Soepraoen, 1(1), 18-29.

Jamil, M., Merisdawati, M., & Laksono, B. B. (2022). Program Pelatihan Basic Life Support (BLS) Pada Relawan KSR unit ITSK RS dr. SOEPRAOEN.

Jamil, M., Laksono, B. B., Anggraini, S. N., Bagus K, S., & Nurwinda, S. (2021). Program Pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kejadian Cidera Bagi Mahasiswa Kesehatan.

Laksono, B. B. (2015). LITERATURE REVIEW EFEKTIFITAS TERAPI FIBRINOLITIK DAN PPCI (PRIMARY PERCUTANEUS CORORNARY INTERVENTION) SEBAGAI ALTERNATIVE TERAPI REVASKULERISASI PADA ACUTE CORONARY SYNDROME (ACS). Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti, 3(3), 62-68.

Kurniawan, A. W., Laksono, B. B., Jamil, M., & Ristanto, R. (2018). Cara Mudah Belajar EKG dan Aplikasinya.

Misi Laskar Soepraoen Muda 2023

0

Laskar Soepraoen Muda
Cendekia Peradaban Bangsa!!

Mencari sumber pengetahuan adalah kewajiban dalam kehidupan, Bukalah sumber pengetahuan ini, dan Selesaikan Misi PKKMB ITSK 2023

(klik gambar dibawah ini)

 

 

Membangun Sinergi Melalui Rapat Kerja Fakultas Kesehatan ITSK RS dr Soepraoen Malang : Program Kerja, Anggaran, dan Kinerja Bagian

0

Rapat kerja merupakan salah satu instrumen penting dalam menggerakkan roda perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan program kerja di sebuah organisasi. Begitu pula di Fakultas Kesehatan ITSK RS dr Soepraoen, rapat kerja telah menjadi bagian dengan peran vital dalam memastikan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan program-program yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan dan pendidikan di lingkungan fakultas dan Insttut. Dalam rapat kerja ini, program kerja, anggaran, dan kinerja bagian menjadi fokus utama untuk mencapai tujuan bersama yang lebih baik.

1. Mempersiapkan Program Kerja yang Unggul
Dalam rapat kerja fakultas Kesehatan ITSK RS dr Soepraoen, penyusunan program kerja menjadi tahapan awal yang penting. Program kerja haruslah mencerminkan visi, misi, dan tujuan fakultas dalam bidang kesehatan. Beberapa langkah kunci dalam mempersiapkan program kerja yang unggul meliputi:

• Identifikasi Kebutuhan: Mengidentifikasi kebutuhan dan tantangan di bidang kesehatan yang perlu diatasi melalui program-program spesifik.
• Penentuan Prioritas: Menentukan prioritas program kerja berdasarkan urgensi, dampak, dan ketersediaan sumber daya.
• Penyusunan Rencana Aksi: Menyusun rencana aksi yang jelas untuk masing-masing program kerja, termasuk tujuan, target, metode pelaksanaan, dan penanggung jawab.

2. Penyusunan Anggaran yang Tepat
Anggaran merupakan landasan finansial yang akan menggerakkan pelaksanaan program kerja. Dalam rapat kerja, penyusunan anggaran perlu mendapat perhatian serius. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan adalah:
• Perencanaan Anggaran: Mengidentifikasi sumber-sumber pendanaan yang tersedia, termasuk dana internal dan eksternal, serta menyusun alokasi anggaran untuk masing-masing program kerja.
• Pemantauan Fleksibilitas: Memastikan anggaran memiliki fleksibilitas untuk mengakomodasi perubahan yang mungkin terjadi selama pelaksanaan program.

3. Memonitor Kinerja Bagian dengan Teliti
Rapat kerja juga merupakan kesempatan untuk memonitor kinerja bagian-bagian di fakultas Kesehatan ITSK RS dr Soepraoen. Monitoring kinerja bertujuan untuk memastikan bahwa program kerja berjalan sesuai dengan rencana dan target yang telah ditetapkan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memonitor kinerja adalah:
• Evaluasi Progres: Melakukan evaluasi terhadap progres pelaksanaan program kerja, mengidentifikasi hambatan, dan merumuskan solusi.
• Analisis Kinerja: Menganalisis capaian kinerja bagian berdasarkan indikator-indikator yang telah ditentukan sebelumnya.
• Tindakan Korektif: Jika ditemukan ketidaksesuaian antara kinerja aktual dan target, perlu dilakukan tindakan korektif untuk memastikan program tetap berada pada jalur yang benar.
Dalam konteks Fakultas Kesehatan, monitoring, evaluasi, dan penjaminan mutu kinerja memainkan peran krusial dalam memastikan bahwa tujuan, standar, dan kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan tercapai dengan optimal. Tiga komponen ini bekerja bersama-sama untuk menciptakan lingkungan yang responsif, adaptif, dan berkualitas dalam fakultas serta berkontribusi pada perbaikan berkelanjutan.

Rapat kerja fakultas kesehatan merupakan momen yang penting untuk merapatkan barisan, memastikan keselarasan antara program kerja, anggaran, dan kinerja bagian. Dengan sinergi yang baik, Fakultas Kesehatan akan mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam mencapai tujuan organisasi serta meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan di masyarakat.

Tim TOT Gawat Darurat ITSK RS DR. Soepraoen Mengadakan Pelatihan In House Training Basic Life Support

0

(Kota Malang) – Cardiopulmonary resuscitation (CPR) atau resusitasi jantung paru merupakan prosedur yang dilakukan dalam situasi darurat ketika seseorang mengalami henti jantung atau henti napas. Untuk tenaga kesehatan, CPR adalah keterampilan yang sangat penting dan harus dikuasai. Untuk mendapatkan pelatihan CPR yang terbaru dan resmi. Sertifikasi CPR yang diperbarui secara berkala sangat disarankan agar Anda mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang terkini. Selain itu, penting juga untuk terus mengikuti pedoman resusitasi terbaru yang dikeluarkan oleh organisasi kesehatan terpercaya seperti American Heart Association (AHA) atau Resuscitation Council
Untuk memenuhi kompetensi dasar dan kebutuhan akan bystander CPR, pada hari Jumat dan Sabtu tanggal 16-17 Juni 2023, tim pelatihan Gawat Darurat ITSK dari Rumah Sakit DR. Soepraoen mengadakan pelatihan in house training Basic Life Support (BLS) khusus untuk mahasiswa S1 Keperawatan.

Pelatihan ini diselenggarakan sebagai persiapan bagi mahasiswa yang akan memulai Studi Klinik Keperawatan Medikal Bedah di rumah sakit tersebut. Tim pelatihan dipimpin oleh Ns. Bayu Budi, M.Kep, dengan anggota Dr. Ns Ardhiles, Mkep, Ns Rikki R, M.Kep dan Ns. Mochtar jamil,M.Kep
Pelatihan BLS ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis kepada mahasiswa S1 Keperawatan agar mereka siap dalam memberikan pertolongan pertama pada pasien yang mengalami keadaan darurat saat menjalani Studi Klinik Keperawatan Medikal Bedah. Mahasiswa diajarkan tentang prinsip-prinsip dasar BLS, termasuk teknik resusitasi kardio-pulmoner (CPR), manajemen jalan napas, dan penanganan cedera serta pendarahan.

Tim pelatih yang terdiri dari para dosen dari depaertemen KMB_Gadar ITSK RS dr. Soeparoen yang telah memiliki sertifikat TOT dalam bidangnya. serta berpengalaman dalam pelatihan gawat darurat sehingga dapat memberikan pemahaman mendalam kepada para peserta. Pelatihan tidak hanya melibatkan sesi teori, tetapi juga dilakukan latihan praktik dengan menggunakan manekin dan alat bantu pernapasan. Hal ini bertujuan untuk memperkuat keterampilan mahasiswa dalam menghadapi situasi darurat yang mungkin terjadi di lingkungan klinik keperawatan medikal bedah.
Bayu Budi, M.Kep, ketua tim pelatihan, menyampaikan, “Pelatihan ini sangat penting untuk memberikan pemahaman dan keterampilan dasar kepada mahasiswa dalam menghadapi situasi darurat di lingkungan klinik keperawatan medikal bedah. Kami berharap melalui pelatihan ini, mahasiswa dapat menjadi tenaga perawat yang handal dan siap menghadapi tantangan di dunia nyata.”
Para mahasiswa merespon pelatihan ini dengan antusias dan menganggapnya sebagai langkah yang penting dalam peningkatan kompetensi mereka sebagai calon tenaga perawat. Mereka menghargai kesempatan untuk belajar dari para ahli yang memiliki pengalaman di bidang kegawatdaruratan.

Pelatihan ini juga sejalan dengan visi Program Studi Keperawatan yang menekankan pada pengembangan kompetensi kegawatdaruratan sebagai salah satu keunggulan program tersebut. Dalam Studi Klinik Keperawatan Medikal Bedah, mahasiswa akan terlibat dalam perawatan pasien dengan kondisi medis yang kompleks, dan kemampuan dalam memberikan pertolongan pertama sangatlah penting.
Diharapkan bahwa pelatihan BLS ini akan memberikan mahasiswa S1 Keperawatan bekal yang kuat dalam menghadapi situasi darurat dan memberikan pelayanan keperawatan yang berkualitas tinggi. Tim TOT Gawat Darurat ITSK RS DR. Soepraoen berharap dapat berkontribusi dalam pengembangan kompetensi kegawatdaruratan mahasiswa serta membantu mereka menjadi tenaga perawat yang handal dan siap menghadapi tantangan di dunia nyata.

Pleno persiapan bimbingan Uji Kompetensi Perawat ITSK RS dr Sopepraoen menyiapkan perawat handal, kompeten dan professional

0

Uji kompetensi perawat di Indonesia merupakan salah satu langkah penting dalam memastikan bahwa perawat yang bekerja di negara tersebut memiliki kualifikasi dan keterampilan yang memadai untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Uji kompetensi ini bertujuan untuk melindungi masyarakat dari risiko pelayanan yang tidak memadai dan untuk meningkatkan standar profesi perawat. Salah satu bentuk uji kompetensi yang dilakukan di Indonesia adalah Uji Kompetensi Nasional (UKN) yang diatur oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. UKN dilakukan secara periodik dan mencakup berbagai aspek kompetensi perawat, termasuk pengetahuan, keterampilan, dan sikap profesi.

Uji kompetensi perawat di Indonesia merupakan upaya untuk meningkatkan mutu dan standar profesi perawat. Dengan adanya uji kompetensi ini, diharapkan perawat dapat memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik, aman, dan terpercaya bagi masyarakat. Kebijakan regulasi dasar terkait Uji Kompetensi Perawat (UKOM) di Indonesia didasarkan pada peraturan yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Beberapa kebijakan penting yang mengatur UKOM perawat di Indonesia antara lain Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Uji Kompetensi Nasional Bidang Kesehatan. Peraturan ini mengatur pembentukan Pusat Uji Kompetensi Nasional (PUKN) yang bertugas melaksanakan UKOM bagi tenaga kesehatan, termasuk perawat. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2016 tentang Standar Pendidikan Profesi Perawat. Peraturan ini mengatur standar pendidikan dan kompetensi yang harus dimiliki oleh perawat, termasuk persyaratan untuk mengikuti UKOM. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2018 tentang Sistem Sertifikasi Kompetensi Bagi Tenaga Kesehatan. Peraturan ini mengatur tentang prosedur, persyaratan, dan mekanisme sertifikasi kompetensi bagi tenaga kesehatan, termasuk perawat. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit. Peraturan ini menegaskan bahwa rumah sakit di Indonesia harus mempekerjakan perawat yang telah lulus UKOM atau memiliki sertifikat kompetensi perawat.

Tingkat kelulusan UKOM dapat berbeda-beda dari satu periode uji ke periode uji lainnya, dan juga dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti tingkat kesulitan ujian, persiapan peserta, dan kualitas pendidikan yang diterima sebelumnya. Tingkat kelulusan UKOM perawat di Indonesia pada umumnya mencerminkan sejauh mana peserta ujian memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan. UKOM dirancang untuk menguji pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang relevan dengan praktik perawat secara komprehensif.
Dalam uoaya memenuhi kebutuhan tersebut, Program studi diploma Keperawatan dibawah Fakultas ilmu Kesehatan Institut Teknologi sains dan Kesehatan RS dr Soepraoen malang mengadakan Rapat pleno persiapan bimbingan Ujian Kompetensi Nasional perawat. Melalui upaya tersebut diharapkan mahasiswa dapat memenuhi tuntutan menjadi perawat rofesional dengan lolos Ujian Kompetensi Nasional Perawat dengan hasil yang memuaskan sebagai perawat yang professional. Dalam meniapkan mahasiswa menjadi perawtat professional, Program studi diploma Keperawatan dibawah Fakultas ilmu Kesehatan Institut Teknologi sains dan Kesehatan RS dr Soepraoen malang menekankan beberapa kompetensi kunci yang harus dimiliki oleh mahasiswa meliputi pengetahuan klinis, keterampilan kinis, komunikasi, managerial, etika dan promosi Kesehatan .

Pengetahuan Klinis yang luas dan mendalam tentang anatomi, fisiologi, patologi, farmakologi, dan prosedur medis terkait dengan perawatan Kesehatan wajib dikuasi oleh mahasiwa. Mereka juga harus menguasai pengetahuan tentang perkembangan manusia, teori keperawatan, dan praktik berbasis bukti. Perawat juga harus memiliki keterampilan teknis dan klinis yang kuat dalam melaksanakan tindakan medis dan perawatan kesehatan. Ini mencakup kemampuan dalam melakukan prosedur medis, merawat luka, memberikan obat, mengelola perangkat medis, serta melakukan prosedur invasif dan non-invasif lainnya. Di sisi lain, Komunikasi yang efektif penting bagi perawat profesional. Mereka harus mampu berkomunikasi dengan baik dengan pasien, keluarga, rekan kerja, dan anggota tim kesehatan lainnya. Kemampuan mendengarkan aktif, memberikan penjelasan yang jelas, dan membangun hubungan empati dengan pasien sangatlah penting. Manajemen waktu, prioritas, dan sumber daya untuk mengelola perawatan pasien dengan efisien dan efektif juga menjadi tuntutan lain yang harus dipenuhi Mereka juga harus dapat berkoordinasi dengan anggota tim kesehatan lainnya, mengawasi asisten perawat, dan mengelola rekaman medis serta dokumentasi yang akurat. Tidak lupa, Perawat profesional harus memiliki pemahaman yang kuat tentang kode etik dan standar profesi perawat. Mereka harus mampu menghormati kerahasiaan pasien, menjaga privasi, menghormati kepercayaan dan nilai-nilai budaya pasien, serta bertindak sesuai dengan standar moral dan etika dalam praktik Keperawatan yang ditunjang dengan kemampuan untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien, keluarga, dan masyarakat. Mereka harus mampu menjelaskan informasi medis secara jelas, memberikan petunjuk perawatan, dan memberikan dukungan edukasi yang diperlukan.

Ditulis oleh: Bayu Budi laksono. M.Kep

Workshop “Orthopedic Manual Therapy Certificate” yang bersertifikasi internasional.

0

ITSK RS.dr. Soepraoen Kesdam V/Brw Malang menjadi tuan rumah pelaksanaan Workshop “Orthopedic Manual Therapy Certificate” yang bersertifikasi internasional. Kegiatan ini dilaksanakan oleh prodi Fisioterapi dan Himpunan Mahasiswa Fisioterapi dengan bekerjasama dengan reframing physiotherapy dan primephysio UK dan mendatangkan Dr.Mahmoud Sa’ad, M.SC,. MCSP,. HCPC,. FHEA dari Inggris.
Kegiatan ini dibuka oleh Rektor ITSK RS. dr. Soepraoen Bapak Letkol Ckm. Arief Efendi, S.Kes,S.H,(Adv), S.Kep, Ners, M.M, M.Kes,. dan sambutan CEO reframing physiotherapy,Ftr. Egy Haryati, S.Ftr., PPSP.,CDNP. OMTC berlangsung selama 4 hari mulai tanggal 17-20 Mei 2023 dan diikuti oleh 34 peserta akademisi dan praktisi fisioterapi dari Pulau Sulawesi, Pulau Jawa, Pulau Bali dan Pulau Kalimantan

Terapi manual ortopedi adalah pendekatan yang digunakan oleh para profesional kesehatan terampil untuk mengobati masalah muskuloskeletal dengan menggunakan teknik manual, evaluasi, dan intervensi yang tepat. Sertifikat ini merupakan salah satu cara bagi terapis untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam bidang ini, sehingga mereka dapat memberikan perawatan yang lebih efektif dan berkualitas kepada pasien mereka.

Program sertifikasi ini memberikan pengetahuan mendalam tentang anatomi dan fisiologi muskuloskeletal, patologi, dan prinsip-prinsip terapi manual ortopedi. Terapis akan mempelajari teknik-teknik spesifik, evaluasi klinis, perencanaan perawatan, dan pemilihan intervensi yang sesuai. Dengan demikian, mereka dapat mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang masalah muskuloskeletal dan cara terbaik untuk mengobatinya.

Selain pengetahuan teoritis, sertifikasi ini juga menekankan pada pengembangan keterampilan praktis. Terapis akan mempelajari berbagai teknik manual, seperti mobilisasi sendi, manipulasi tulang belakang, peregangan otot, dan latihan terapeutik. Mereka juga akan belajar tentang penggunaan alat bantu, seperti taping atau brace, untuk membantu dalam perawatan. Dengan meningkatkan keterampilan praktis mereka, terapis akan menjadi lebih terampil dan percaya diri dalam menyediakan perawatan yang efektif

Melalui sertifikasi ini, terapis manual ortopedi akan diberikan pemahaman yang lebih baik tentang praktik terbaik dan tata cara yang aman dalam terapi manual ortopedi. Mereka akan belajar tentang kontraindikasi, perhatian khusus untuk populasi tertentu, dan pencegahan cedera. Dengan meningkatkan keamanan dalam memberikan perawatan, terapis dapat meminimalkan risiko komplikasi dan memastikan kualitas perawatan yang optimal bagi pasien.

10 Langkah Pengembangan Diri Sebagai Pondasi Kesuksesan

0
pengembangan diri untuk meraih kesuksesan
Positivity Message Cartoon Illustrations Concept

Keberhasilan dalam labirin kehidupan yang semakin rumit dan penuh rintangan seringkali menjadi sasaran yang diincar oleh banyak orang. Sebuah klimaks dalam karier, keharmonisan dalam kehidupan pribadi, dan pengakuan dari masyarakat menjadi sebaris mimpi yang digores di papan visi masa depan kita. Namun, untuk mewujudkan visi tersebut, ada satu komponen esensial yang kerap dilupakan, yaitu “Pengembangan Diri”.

Pengembangan diri adalah suatu seni merajut diri sendiri, mengolah berbagai aspek pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai pribadi menjadi satu kesatuan yang lebih baik, lebih kuat, dan lebih berarti. Ini adalah perjalanan menuju keberhasilan yang dimulai dari dalam diri sendiri. Lantas, bagaimana caranya? Berikut adalah beberapa langkah penting yang bisa kita terapkan dalam perjalanan kita menuju versi diri yang lebih baik.

1. Introspeksi Diri

Tahap pertama dalam pengembangan diri adalah introspeksi, yaitu melakukan penilaian mendalam terhadap diri sendiri. Ini mencakup pengenalan terhadap kekuatan, kelemahan, minat, dan nilai-nilai kita. Dengan memahami hal-hal ini, kita dapat merumuskan tujuan yang sejalan dengan kemampuan dan aspirasi kita, serta mengetahui area mana yang perlu kita benahi.
Introspeksi Diri: Mencari Jati Diri di Dalam Cermin
Introspeksi diri seringkali digambarkan sebagai proses melihat ke dalam cermin. Tapi bukan cermin biasa, melainkan cermin yang dapat merefleksikan lebih dari sekedar wajah kita, yaitu mencakup seluruh aspek diri kita; kekuatan, kelemahan, minat, dan nilai-nilai.

instrospeksi diri untuk pengembangan diri
image by freepik

Mari kita ambil contoh Andi, seorang profesional muda yang merasa tidak puas dengan pekerjaannya saat ini. Dia merasa bahwa pekerjaannya tidak memberikan tantangan dan kesempatan untuk berkembang. Andi merasa bahwa dia memiliki lebih banyak potensi yang bisa dieksplor.
Sebagai langkah pertama, Andi mulai melakukan introspeksi diri. Dia mengenali bahwa dia memiliki kekuatan dalam bidang analitis dan komunikasi. Dia juga menyadari bahwa dia memiliki kelemahan dalam hal manajemen waktu dan sering merasa cemas dalam situasi yang tidak pasti.
Selanjutnya, Andi mencoba mengevaluasi minat dan nilai-nilainya. Dia menyadari bahwa dia memiliki minat yang kuat dalam teknologi dan inovasi, dan dia sangat menghargai lingkungan kerja yang memberi ruang untuk belajar dan berkembang.

Dengan mengenali hal-hal ini, Andi dapat merumuskan tujuan yang sejalan dengan kemampuannya dan aspirasinya. Dia memutuskan untuk mencari pekerjaan baru di bidang teknologi yang lebih menantang dan memberikan peluang belajar yang lebih baik. Dia juga memutuskan untuk mengikuti kursus manajemen waktu dan belajar teknik relaksasi untuk mengatasi kecemasannya.
Introspeksi ini memberi Andi pemahaman yang lebih baik tentang dirinya, membantunya membuat keputusan yang lebih baik tentang karirnya, dan membantu dia mengetahui area mana dalam hidupnya yang perlu dia tingkatkan.
Begitu juga dengan kita. Dengan melakukan introspeksi diri, kita bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang siapa kita, apa yang kita inginkan, dan apa langkah-langkah yang perlu kita ambil untuk mencapai tujuan kita. Proses ini membantu kita memahami diri kita lebih dalam dan membantu kita membuat pilihan dan keputusan yang lebih baik dalam hidup.

Olahraga Pagi di Kampus ITSK Bersama KAPUSKESAD TNI Mayor Jenderal TNI dr. Purwo Setyanto, Sp.B., M.A.R.S.

0
ITSK RS dr. Soepraoen

Masih dalam rangkaian acara Rapat Koordinasi Pendidikan pada tanggal 6 – 8 Juni 2023, pada hari terakhir tepatnya tanggal 8 Juni 2023 seluruh peserta RAKORDIK melaksanakan Olahraga Pagi di ITSK RS dr. Soepraoen Malang. Dengan rute start dari Hotel Aliante ke Alun-Alun Kota Malang untuk melakukan senam bersama, selanjutnya rombongan lari menuju ke Kampus Institut Teknologi, Sains, dan Kesehatan RS dr. Soepraoen. Kemudian Kapuskesad memberikan pengarahan kepada seluruh peserta dan diakhiri sarapan sehat bersama seluruh civitas akademika ITSK RS dr. Soepraoen

RAKORDIK INSDIKESAD : Memberdayakan YWBKH sebagai penyelenggara dan pelaksana Pendidikan mandiri dan berdaya saing.

0
Kampus Kesehatan Malang
Kampus Kesehatan Malang

INSDIKESAD merupakan institusi Pendidikan yang bernaung di bawah pusat Kesehatan Angkatan Darat. Institusi ini merupakan lembaga pendidikan tinggi yang bertanggung jawab dalam melaksanakan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan di lingkungan Angkatan Darat Indonesia. INSDIKESAD dalam hal ini Bersama dengan YWBKH (Yayasan Wahana Bhakti karya Husada) memiliki peran penting dalam mempersiapkan personel kesehatan yang siap untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada personel TNI-AD dan masyarakat umum dalam situasi perang, operasi militer, maupun dalam kehidupan sehari-hari. Mereka memberikan pendidikan dan pelatihan di berbagai bidang seperti kedokteran, keperawatan, farmasi, dan lainnya.
Dalam kesempatan ini ITSK RS dr soepraoen sebagai salah satu institusi insdikesAD terkemuka di jawa timur berkesempatan menjadi tuan rumah Rapat koordinasi Pendidikan IsdikesAD pada tanggal 6 sd 8 Juni tahun 2023. ITSK Rs dr Soepraoen menyadari Kualitas pendidikan saat ini masih menjadi permasalahan mendasar dalam usaha perbaikan mutu sistem pendidikan nasional. Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, mencakup semua komponen pendidikan seperti, kurikulum, peningkatan kualitas guru dan dosen, pengadaan buku ajar dan sarana belajar lainnya, pengembangan sistem pembelajaran, penyempurnaan sistem penilaian, penataan organisasi dan manajemen pendidikan. Berbagai masalah lain dalam pelaksanaan pendidikan nasional di antaranya yang menyangkut kebijakan pendidikan, perkembangan anak Indonesia, guru/dosen, relevansi pendidikan, mutu pendidikan, pemerataan, manajemen pendidikan dan pembiayaan pendidikan.


Melalui Rapat Koordinasi Akademik ITSK Rs dr Soepraoen berupaya menggelar pertemuan yang menghadirkan pihak-pihak terkait di sebuah institusi pendidikan untuk membahas dan merencanakan kegiatan akademik. Rapat ini biasanya melibatkan pimpinan akademik, dosen, staf administrasi, dan pihak lain yang terkait dengan aspek akademik institusi tersebut. Tujuan utama dari Rapat Koordinasi Akademik di lingkungan InsdikesAD adalah untuk membahas dan mengambil keputusan terkait perencanaan dan pelaksanaan kegiatan akademik, termasuk penjadwalan kuliah, penyusunan kurikulum, penilaian dan evaluasi mahasiswa, pengembangan program akademik, kebijakan penerimaan mahasiswa baru, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan aspek akademik institusi.


Rapat Koordinasi Akademik dilakukan secara rutin dan diadakan secara khusus untuk membahas isu-isu tertentu yang memerlukan koordinasi dan pengambilan keputusan bersama. Rapat ini penting untuk menjaga koordinasi dan keselarasan dalam menjalankan kegiatan akademik serta meningkatkan mutu pendidikan di institusi Pendidikan Kesehatan di lingkungan Angkatan darat (BBL).

Materi Rakordik dappat diakses melalui tautan berikut.

https://drive.google.com/drive/folders/1-Xre4ob63RcLN72xVFhUIpUIezjyXkTI?usp=share_link

Peringkat 1 di Google dengan Keyword  “Kampus Kesehatan Malang”, UPTI Adakan Workshop Bagi Pengelola Website di ITSK RS DR. SOEPRAOEN

0
Kampus Kesehatan Malang
Kampus Kesehatan Malang

Unit Pengembangan Teknologi Informasi (UPTI) ITSK RS dr. Soepraoen Malang Pada tanggal 30 Mei 2023 bertempat di aula perpustakaan ITSK RS dr. Soepraoen sukses mengadakan acara Workshop dan Sosialisasi Standarisasi Website Prodi. Acara tersebut dibuka oleh Bapak Bagus Dadang Prasetiyo, S.T, M.T selaku Warek II di ITSK RS dr. Soepraoen.

Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwasanya prestasi website kampus yang mendapatkan peringkat pertama di google dengan keyword kampus kesehatan malang harus diadopsi oleh semua prodi dengan menggunakan keyword-keyword turunanya. Selain itu, website prodi harus menjadi kantor pelayanan maya untuk memudahkan mahasiswa mendapatkan layanan akademik oleh semua prodi yang di ITSK RS dr. Soepraoen.

Sambutan dilanjutkan oleh Kepala Unit Pengembangan Teknologi Informasi (UPTI) ITSK RS dr. Soepraoen Malang, Bapak Ahsanun Naseh Khudori, M. Kom, beliau memaparkan informasi apa saja yang harus ada di website prodi  ITSK RS dr. Soepraoen. beliau menyampaikan bahwasanya sudah ada surat keputusan rektor yang mengatur standar website prodi yang harus diikuti oleh seluruh pengelola website di lingkungan ITSK RS dr. Soepraoen Malang.

Workshop pengelolaan website dipandu oleh Bapak Singo Firdaus, S. Kom selaku staff UPTI yang bertanggungjawab terhadap berjalannya website di lingkungan ITSK RS dr. Soepraoen Malang. Peserta yang terdiri dari perwakilan prodi sangat antusias mengikuti kegiatan ini. 

Kampus Kesehatan Malang

Pada workshop ini pengelola website dapat mempelajari cara terbaik untuk mengelola dan memperbarui informasi di situs website prodi. Selain menyampaikan teknis pengelolaan website bapak singo firdaus juga menyampaikan teknik optimasi wesbite di mesin pencari (SEO). Workshop berguna bukan hanya untuk program studi di ITSK RS dr Soepraoen saja tetapi juga berguna untuk website utama ITSK RS dr. Soepraoen itu sendiri, dimana hal tersebut dapat mendongkrak nama baik ITSK RS dr. Soepraoen mulai dari meningkatkan visibilitas website ITSK di dunia maya melalui search engine seperti google.